MORTUI *


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Itulah gelar baru yang disandang Mortui. 
 
Mortui menikmati hidupnya. Masuk kuliah pukul 7, duduk manis di ruang kuliah. Merekam setiap perkataan dosen dan merangkumnya ulang di rumah. Mencari referensi dari buku-buku tebal di perpustakaan. Begitu tebalnya sampai kacamatanya terus bertambah minus.

Hari-harinya disibukkan oleh praktikum. Menghapal nama-nama latin tiap inci bagian tubuh manusia. Membawa buku saku nama-nama obat ke mana-mana. Melakukan percobaan reaksi-reaksi kimia yang bahkan dia pun tak tahu gunanya. Bergumul dengan bakteri-bakteri patogen pengancam nyawa.

Makin lama tubuhnya tak terurus. Karena terlalu banyak pulang malam. Perpustakaan seolah menjadi rumah keduanya. Mortui seakan belum puas jika belum melahap semua buku teks tebal itu. Raut mukanya pun kusut masai. Belum lagi rambutnya yang acak-acakan. Tapi semua usahanya tak sia-sia. Dia selalu mendapat hasil ujian tebaik di angkatannya.

Suatu waktu seorang teman mengunjungi Mortui. Melihat keadaannya begitu pucat, temannya pun menyindir,

 “Kamu pasti senang masuk FK. Kan, mau jadi dokter. Pasti banyak orang kagum sama kamu. Badanmu sampai kurus kering begitu.”

Mortui hanya tersenyum, tak peduli sindiran temannya. 

“Ambilkan aku sebuah tali”

“Untuk apa?”

Mortui menganyam tali,
 lalu mengancam bunuh diri.
 
*Mortui (latin)=mati

(Minggu, 2 Juni 2013
Dibuat untuk memeriahkan stand BPPM Medisina
dalam pesta rakyat ulang tahun KMFK UGM)

Komentar

Postingan Populer